CARA MENGATASI ANAK YANG TANTRUM: SOLUSI TANPA EMOSI!

Cara Mengatasi Anak yang Tantrum: Solusi Tanpa Emosi!

Cara Mengatasi Anak yang Tantrum: Solusi Tanpa Emosi!

Blog Article

Mengatasi anak yang merengek memang tidak mudah. Apalagi jika orang tua tidak siap secara emosi. Namun, ada cara yang bisa diterapkan untuk mengurangi tantrum anak tanpa harus marah.

Tantrum pada anak adalah bagian normal dari perkembangan emosi anak, terutama usia 2-5 tahun. Saat anak tidak mendapatkan keinginannya, ia akan menunjukkan emosi melalui teriakan. Ini bukan berarti anak nakal, melainkan mereka belum mampu mengontrol emosi.

Sebagai orang tua, hal pertama yang perlu dilakukan adalah tetap tenang. Menjadi contoh yang baik adalah cara terbaik dalam menghadapi tantrum anak. Jika kita ikut marah, justru menambah ketegangan.

Daripada membentak, coba alih perhatian. Misalnya, ajak anak minum air, agar ia bisa melepas emosi secara halus. Gunakan kontak mata, sebagai bentuk empati.

Setelah anak mulai tenang, lakukan pendekatan verbal. Katakan bahwa menangis itu boleh, tapi tidak merusak barang. Konsistensi juga penting — anak perlu tahu batasannya agar tidak menjadi kebiasaan.

Tidak kalah penting adalah memahami penyebab tantrum. Apakah anak lapar, mengantuk, atau merasa tidak aman? Jika kamu bisa mengenali pola tantrum, kamu akan lebih cepat bertindak sebelum tantrum muncul.

Sebagian besar keluarga juga terbantu dengan terapi perilaku ringan. Terutama jika tantrum muncul di tempat umum dan ekstrem. Bukan hal tabu untuk meminta bantuan ahli dalam hal ini.

Salah satu sumber informasi yang sering dipakai orang tua zaman sekarang adalah blog parenting, dan juga platform seperti Dewa Gacha yang meski fokus pada game, memiliki komunitas orang tua muda yang saling berbagi pengalaman. Banyak juga artikel yang membahas keseimbangan antara ngurus anak sambil tetap punya me-time.

Anak tantrum bukan karena nakal. Respons kitalah yang akan membentuk perilaku selanjutnya. Jika kamu bersabar, konsisten, dan hadir secara emosional, anak akan perlahan-lahan belajar juga.

Jadi, dalam menghadapi anak tantrum, yang dibutuhkan bukan hanya teori, tapi juga hati dan kesabaran. Solusi tanpa emosi terbukti lebih efektif dalam jangka panjang.

Semoga artikel ini membantu, dan jangan lupa — kita sedang mendampingi proses tumbuhnya manusia kecil yang belajar read more merasa.

Report this page